widgets

Minggu, 23 Maret 2014

Rainbow cake yummy

Asal Usul Rainbow Cake

Pasti bagi penyuka jenis kue basah akan sangat mengenal atau pernah dengar Rainbow Cake. Kue dengan warna pelangi yang menawan serta tampilannya begitu menggoda selera. Tetapi sebenarnya darimana asal Rainbow Cake ini? Asal usulnya, berawal dari seorang mahasiswi yang bernama Kaitlin Flannery di negara Amerika Serikat. Mahasiswi ini rupanya akan membuat surprise untuk seorang sahabatnya yang juga sangat menyukai warna pelangi. Kemudian terciptalah cake dengan warna pelangi didalamnya dan bagian luarnya terselaput lapisan berwarna putih.
Dan ternyata teman Kaitlin Flannery tersebut sangat menyukai cake buatannya. Dan kemudian Kaitlin Flannery berinisiatif untuk memposting Resep Rainbow Cake tersebut ke blog pribadinya. Dan ternyata hal ini juga sangat menarik banyak kalangan yang kebetulan melihat cake tersebut, dan kemudian mulai menyebarlah demam rainbow cake lewat informasi di internet terutama di media sosial.
Rupanya hal ini juga menarik perhatian salah satu acara di televisi yaitu The Martha Stewart Show. Dan kemudian pada April 2010 Kaitlin Flannery diundang khusus ke acara tersebut. Mahasiswi tersebut mempraktekkan cara membuat cake hasil kreasinya tersebut, dan ini semakin menjadikan Kaitlin Flannery dan Rainbow Cake buatannya dikenal luas serta banyak disukai oleh banyak orang.

perkembangan politik

Perkembangan Politik Pada Masa Demokrasi Liberal.


  • MASA DEMOKRASI LIBERAL 17 AGUSTUS 1950 - 5 JULI 1959
          Masa Demokrasi Liberal di Indonesia berlaku :
          1.   Sistem multi partai.
          2.   Penyelenggaraan Pemilu I 1955
          3.   Kemelut politik berupa kabinet yg silih berganti.
          4.   Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan dampak yg ditimbulkan.
       
  1.   Sistem Multi Partai.
           Pemerintah RI mengeluarkan Maklumat 3 November 1945. Maklumat itu mengenai pembentukan partai-partai politik dan berlaku kabinet parlementer di Indonesia. 
          Sisi positif sistem multi partai :
          a. Menghidupkan suasana demokratis.
          b. Mencegah kekuasaan presiden yg terlalu besar karena wewenang pemerintahan di pegang oleh partai yg berkuasa.
          c. Menempatkan kalangan sipil sebagai pelaksana kedaulatan rakyat dan pemerintah.
         
         Sisi Negatif sistem ini adalah :
          a. Sejumlah partai cenderung menyuarakan kepentingan kelompok sendiri,bukan kepentingan publik.
          b. Ada kecenderungan persaingan tidak sehat, baik dalam parlemen maupun kabinet. Persaingan itu berupa tindakan saling menjatuhkan.
   
   2.   Penyelenggara Pemilu I 1955.
            Pelaksanaan pemilu dilakukan dalam dua tahap :
        a. Pemilu Tahap Pertama
            Dilaksanakan 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR.
        b. Pemilu Tahap Kedua
            Dilaksanakan 15 Desember 1955 untuk memilih anggota konstituante ( Dewan Pembuat UUD ).
  
   3.   Kemelut Politik Berupa Kabinet yg Silih Berganti.
         Gonta ganti kabinet :
      a. Kabinet Natsir ( September 1950 - Maret 1951 )
      b. Kabinet Sukiman ( April 1951 - April 1952 )
      c. Kabinet Wilopo ( April 1952 - Juni 1953 )
      d. Kabinet Ali Sastroamidjojo ( Juni 1953 - Juni 1955 )
      e. Kabinet Djuanda ( April 1957 - Juli 1959 ).
   
   4.   Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan Tampak yg Di Timbulkan.
            Dewan konstituante gagal mengambil keputusan untuk membuat UUD yg bersifat tetap. Untuk mengatasi hal tersebut pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden mengeluarkan dekrit. Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yaitu :
 
  1. Pembubaran konstituante.
  2. Berlaku kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950.
  3. Akan dibentuk MPRS DAN DPAS.
      Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit sebagai langkah untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Keluarnya dekrit presiden menandai berakhirnya Demokrasi Liberal dan dimulainya Demokrasi Terpimpin.
Dekrit Presiden ternyata memiliki beberapa dampak, sebagai berikut :
  1.  Terbentuknya lembaga-lembaga baru yg sesuai dengan tuntunan UUD 1945 misalnya MPRS dan DPAS.
  2.  Bangsa Indonesia terhindar dari konflik yg berkepanjangan yg membahayakan persatuan dan kesatuan.
  3.  Kekuatan militer semakin aktif dan memegang peranan penting dalam percaturan politik Indonesia.
  4.  Presiden Soekarno menerapkan demokrasi terpimpin.
  5.  Memberi kemantapan kekuasaan yg besar kepada presiden, MPR , dan lembaga tinggi negara lainnya.

Asal Usul Kopi

Asal Usul & Jenis Kopi

Legenda seorang penggembala kambing yang bernama Khalid di Kaffa di Ethiopia sana, yang mendapati para kambingnya sontak menjadi bersemangat, menggebu setelah mengunyah serumpun buah kemerahan yang mirip cherry, dipercaya menjadi titik awal di mana kopi itu berasal. Pusat produksi qahwah sekitar 1000 – 1500 tahun lalu ada di kota pelabuhan Mocha di Yemen, kemudian menjadi kata serapan qahve oleh orang Turki yang menyajikan sebagai minuman kepada tamu-tamu pedagang Italia. Para pedagang Italia inilah yang kemudian membawa caffe (kata qahve yang diserap) ke daratan Eropa dan mulailah menyebar ke seluruh dunia menjadi minuman ajaib yang digilai banyak orang.
Lebih sering orang (di Indonesia) mengenal kopi hanya 2 saja, kopi tubruk dan kopi instan dan juga dikenal kopi arabica dan kopi robusta.
Kopi ada 4 jenis, yaitu kopi arabica (Coffea arabica), kopi robusta (Coffea canephora), kopi liberica (Coffea liberica) dan kopi excelsa (Coffea dewevrei). Yang 2 belakangan itu memang jarang sekali didengar apalagi dilihat. Saya sendiri tidak pernah melihat penampakan 2 jenis kopi yang terakhir itu. Konon kopi liberica merupakan “best of the best” dari segala kopi di dunia ini. Sayangnya kopi liberica ini sangat kecil volume yang beredar di dunia. Ajaibnya, kopi liberica ini tanamannya termasuk tanaman hutan dan banyak terdapat di pedalaman Kalimantan sana dan sudah berabad lamanya menjadi minuman tradisional suku Dayak di sana. Pohon liberica ini bisa mencapai ketinggian 30 m, dan biji kopi liberica merupakan biji kopi dengan ukuran terbesar di dunia. Kalau kopi excelsa, sayangnya saya tidak punya cukup referensi untuk bercerita.
Kopi yang beredar di dunia secara umum terbagi menjadi 70% Arabica dan 30% Robusta. Kita patut berbangga bahwa Indonesia merupakan penghasil the best Arabica coffee di dunia, walaupun bukan penghasil Arabica terbesar di dunia.
Arabica sendiri masih terbagi lagi menjadi 2, yaitu commercial arabica dan specialty arabica. Commercial arabica adalah arabica ‘pasaran’ yang walaupun grade’nya lebih tinggi dari robusta, tapi tidak memiliki rasa specific yang unik. Sementara specialty arabica HANYA dihasilkan oleh Indonesia. Commercial arabica mendominasi dunia dengan 63%, yang terutama dihasilkan di Columbia dan Brazil. Sementara specialty arabica hanya mengisi 7%. Ada 7 macam kopi arabica, 6 di antaranya dihasilkan oleh Indonesia, dan hanya 1 dihasilkan oleh Jamaica yang sangat terkenal dengan nama Blue Mountain. Kopi Blue Mountain yang asli memang cukup mahal, mantap dan enak.
Adapun 6 jenis kopi arabica Indonesia adalah: Gayo di Aceh, Mandheling di Sumatera Utara, Java di Jawa (terutama Jawa Timur), Kintamani di Bali, Toraja di Sulawesi dan jenis baru Mangkuraja dari Bengkulu. Toraja sendiri sering juga disebut dengan Kalosi Toraja, Mandheling kadang ditulis dengan Mandailing. Ada juga orang yang menggolongkan Gayo dan Mandheling menjadi satu yaitu Sumatra Coffee, seperti penggolongan yang dilakukan oleh Starbucks.
Sebenarnya ada 1 jenis lagi yang sangat-sangat spesifik dan sangat mahal, yaitu kopi luwak. Walaupun masih banyak kalangan yang sinis dan berpendapat bahwa kopi luwak ini hanyalah mitos semata, tapi pada kenyataannya kopi luwak memang satu-satunya kopi paling exotic dan langka di dunia. Penghasil kopi luwak yang paling kuat hanyalah Indonesia dan Phillipines. Di Indonesia masih kalah dengan Phillipines yang sudah mulai menekuni dan mencoba menternakkan luwak ini, dan banyak sekali para spesialis yang memiliki ilmu khusus melacak keberadaan luwak di pegunungan-pegunungan. Kopi luwak ini dihasilkan oleh seekor binatang sejenis musang yang memakan buah kopi (coffee cherries) yang betul-betul matang pohon, dan mengeluarkan kotoran dengan biji kopi yang masih utuh di tengah kotoran yang tersebar di seluruh perkebunan kopi di pegunungan-pegunungan. Biji kopi yang tidak tercerna dan ikut keluar bersama kotoran tsb sudah mengalami proses alami di sistem pencernaan binatang itu, yang setara dengan fermentasi dan pemanggangan khusus kelas tinggi. Konon rasanya sangat unik, selangit dan membuat ketagihan. Sayangnya harganya tidak bikin ketagihan sama sekali, tapi kebalikannya, yaitu menakutkan. Harga per kilogram kopi ini sekitar Rp. 2 juta tergantung kualitas. Jika ingin menikmati kopi ini ya siapkan kocek tebal, sementara yang berkocek biasa-biasa saja boleh disarankan untuk membeli saja kopi yang sudah siap konsumsi, grounded, dengan tingkat roasting medium roast atau dark roast. Merek kopi ini mirip dengan nama binatang legendaris tadi, dan menurut empunya merek, campuran kopi luwak asli 3%. Memang mantap dan lain sekali.
Arabica dan Robusta Kopi arabica hanya bisa tumbuh di ketinggian sekitar 800 – 1000 m dpal, sementara saudara dekatnya, robusta tumbuh di ketinggian di bawah itu. Jika arabica tumbuh lebih rendah dari 800 m dpal, dikuatirkan tanaman kopi ini tidak tahan terhadap penyakit kopi, sementara sesuai namanya jenis satu lagi memang lebih robust dari penyakit-penyakit kopi alias ndableg, sehingga dinamakan robusta. Arabica sendiri jelas merujuk tempat di mana asal-usul minuman ini berasal. Tanaman robusta di Indonesia kebanyakan merupakan peninggalan jaman penjajahan Belanda. Uniknya, kopi arabica yang tumbuh di satu daerah jika dicoba ditanam di daerah lain, akan berubah aroma, rasa dan keunikannya. Misalnya kopi Gayo dibawa ke Sulawesi, atau kopi Toraja dibawa ke Jawa, ditanam di tempat yang bukan habitat aslinya, hasil panennya tidak akan sama lagi dengan induknya. Apapun sistem penanaman itu, kopi arabica tadi akan berubah karakteristiknya sesuai dengan tempat penanaman. Robusta di Indonesia banyak ditanam di Sumatera bagian selatan, termasuk Lampung dan sekitarnya, dan juga di Jawa. Indonesia cukup banyak menghasilkan kopi ini dan salah satu pemasok penting dunia.
Sekarang bagaimana dengan kopi instan? Sifat dari kopi yang sudah digiling adalah tidak larut dalam air, sehingga untuk kepraktisan dipikirkan satu cara untuk menjaga kenikmatan kopi sekaligus praktis. Tahun 1901, seorang warga Amerika keturunan Jepang, Satori Kato menemukan metode freeze-dried kopi yang menjadi cikal bakal kopi instan. Di tahun 1906 seorang ahli kimia Inggris, George Constant Washington yang tinggal di Guatemala, menemukan metode untuk produksi besar-besaran kopi instan ini. Barulah di tahun 1938 kopi instan dikomersialkan dalam skala industri oleh Nescafe. Kopi instan mayoritas terdiri dari robusta yang dicampur dengan arabica dengan komposisi yang berbeda tiap merek dan jenis yang ada di pasaran. Arabica menang di aroma, flavor dan taste, tapi meninggalkan rasa asam di ujung lidah sehabis menyeruput double-shot espresso. Sementara robusta memiliki keunggulan yang dinamakan “body” yang kuat dan sedap. Body di sini bisa juga disebut dengan ‘after-taste’ yaitu rasa yang ditinggalkan di lidah kita setelah tetes terakhir dicecap. Rasa, bau dan aroma kopi yang menyenangkan akan tinggal agak lama dan tidak ada jejak rasa asam. Masing-masing keunggulan itulah yang dicoba dikombinasikan dengan blending ke 2 jenis tsb sesuai komposisi dan ‘ramuan’ tertentu sesuai dengan resep masing-masing merek.

Sumber Dari :  http://bundaeda.wordpress.com/2010/06/10/asal-usul-jenis-kopi/

Colorful Umbi Cupcake

Colorful Umbi, Cemilan Sehat dan Solusi Tepat untuk Menerapkan Pola Makan Sehat dan Seimbang

Dewasa ini, masyarakat modern kurang memperhatikan pola makan yang sehat dan seimbang. Penelitian di Jepang memperlihatkan hasil bahwa masayarakatnya kini tertular dengan pola makan Barat yang banyak mengkonsumsi daging – yang tinggi lemak dan kolesterol. Pola makan seperti itu disinyalir menjadi penyebab berbagai penyakit degeneratif (seperti jantung koroner dan diabetes) dan obesitas. Sebagai negara dengan usia harapan hidup tertinggi di dunia, hal ini tentu meresahkan. Sejak 2007, pemerintah Jepang berusaha untuk menyelamatkan generasi muda dari pola makan yang tidak sehat. Pemerintah Jepang menjalankan Shokuiku, kampanye makan sehat di sekolah.
Di Indonesia sendiri, pola makan yang sehat dan seimbang belum menjadi perhatian departemen yang berwenang. Meskipun demikian, ada beberapa sekolah yang mulai membuat program makan sehat. Akan tetapi, pola makan yang sehat dan seimbang bukan hanya harus diterapkan pada anak-anak. Orang dewasa seharusnya menjadi sasaran utama. Mengapa? Karena mereka punya kesibukan yang lebih, dan seringkali karena kesibukan itu mereka melewatkan waktu makan atau malah terlalu banyak makan (misalnya dengan ngemil terus-terusan). Lagipula, orang dewasa adalah role model bagi anak-anak. Jika orang tuanya punya pola makan yang sehat, mereka akan memperhatikan pola makan si anak, dan si anak akan terbiasa makan sehat. Begitu seterusnya.

Disini ada beberapa alasan mengapa masyarakat sudah harus memulai pola makan yang sehat dan seimbang, khususnya dalam hal pemilihan cemilan: 
  • Seringkali, makanan itu enak tetapi tidak sehat. Banyaknya kandungan lemak jenuh, gula, dan bahan tambahan lain seperti pewarna dan pengawet, perlu diwaspadai. Apalagi bicara soal camilan. Camilan dimakan dalam porsi kecil, membuat orang tidak sadar akan jumlah yang sebenarnya masuk ke tubuh. oleh karena itu, masyarakat harus selektif dalam memilih makanan, terutama camilan. 
  • Kebanyakan orang menyukai camilan manis karena kandungan gulanya yang tinggi dapat membuat mereka kenyang. Akan tetapi, konsumsi gula harus dijaga karena jika berlebihan dapat memicu diabetes (tipe 2). Diabetes adalah pembunuh no. 4, tetapi diabetes dapat menyebabkan komplikasi penyakit, salah satunya jantung koroner yang merupakan pembunuh no. 1. Jadi, masyarakat harus sadar akan jumlah asupan gula per hari yang dikonsumsi.
  • Karbohidrat kompleks diserap perlahan oleh tubuh, sehingga mampu menahan lapar lebih lama. Karbohidrat kompleks terdapat pada biji-bijian seperti beras merah ataupun umbi-umbian seperti ubi, talas, dan labu kuning. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks mempunyai rasa manis alami sehingga tidak memerlukan banyak gula dalam pengolahannya. Dengan begitu, masyarakat harus bisa mengkombinasikan makanan ataupun cemilannya dengan karbohidrat kompleks.
Dengan segala permasalahan dan alasan-alasan yang telah disebutkan diatas maka The Cupcake House punya solusi yang pas, yaitu dengan cemilan sehat Colorful Umbi. ^____^

Colorful Umbi merupakan cupcake sehat yang bahan dasarnya umbi-umbian dimana umbi-umbian tersebut mempunyai gizi, serat dan karbohidrat yang baik bagi tubuh sehingga dapat membantu masyarakat untuk menerapkan pola makan sehat dan seimbang.

cupcake ubi merah
cupcake talas ungu
cupcake labu kuning


 - Selamat Mencoba :D -

Tentang Cupcake

Asal-Usul Cupcake

Siapa tak kenal cupcake kue berukuran kecil berbentuk mangkok dengan hiasan unik warna-warni tentu sangat menarik perhatian. Dihias dengan manis membuatnya mudah dingat. Namun siapa sangka camilan mungil ini ternyata telah berumur cukup tua, berkembang di Amerika pada abad ke-19, cupcake yang memiliki ukuran mini ini lahir (walaupun sebenarnya ada saja yang membuatnya sedikit lebih besar ^____^). Julukan "cupcake" muncul karena dahulu cara pembuatan kue ini dengan menakar bahan-bahan yang dipergunakan dengan ditakar dalam ukuran cup (mangkok), bukan ditimbang menggunakan timbangan seperti sekarang.
Tradisi ini selanjutnya berkembang menjadi kebiasaan. Awal mulanya, cupcake sering pula disebut kue “angka”, karena takaran pengukurannya sangat mudah diingat. Misalnya, satu mangkok mentega ditambah dua mangkok gula pasir ditambah tiga mangkok tepung ditambah semangkok susu dan satu sendok soda kue.
Berkembang kemudian orang-orang mulai membuat cetakan cupcake dalam wadah kaleng yang disebut Muffin tins, yang mulai populer sekitar abad ke-20. Dewasa ini, cupcake sudah menjadi sangat bervariasi, mulai dari komposisi bahan baku, ukuran, bentuk dan dekorasi.